Ternyata masih banyak masyarakat internasional yang tidak mengetahui bahwa pada era kekaisaran Ottoman antara 1915 dan 1923 pernah terjadi peristiwa genosida yang menewaskan lebih dari satu juta umat Kristen Armenia.
Untuk itu Dewan Gereja Dunia dan Gereja Apostolik Armenia menggelar sebuah pameran pengetahuan mengenai genosida tersebut di Jenewa Swiss yang dibuka untuk umum hingga 30 September. Membuka pameran, salah satu pemimpin keuskupan Armenia Perancis, Mesrop Parsamayan menyatakan bahwa dunia perlu tahu mengenai tragedi kemanusiaan ini.
"Mengetahui sejarah genosida Armenia adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa kekejaman seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi. Masih ada keharusan untuk gereja, masyarakat dan pemerintah mengakui tragedi ini dan mengutuk peristiwa ini dalam rangka membuka jalan bagi rekonsiliasi dan penyembuhan luka di masa lalu," kata Parsamyan.
Perwakilan dari Dewan Gereja Dunia, Dr Isabel Apawo Phiri dalam pameran ini mengapresiasi tujuan untuk menyuarakan genosida ini. “Kami ikut merasakan dan memahami ketidakadilan yang dihadapi oleh umat Kristen Armenia selama genosida. Sangat disayangkan bahwa setelah bertahun-tahun genosida ini belum diakui. Inilah sebabnya mengapa inisiatif pameran ini penting,” ungkapnya.
Semangat rekonsiliasi dan juga untuk mencegah hal ini terjadi lagi dimasa depan adalah tujuan yang utama. Setiap peristiwa dan tragedi dimana ada korban yang berjatuhan, perlu diperingati sebagai tanda penghormatan dan semangat menjaga perdamaian.
Baca Juga Artikel Lain :